BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tujuan
pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, keamanan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Pembangunan kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan mutu dan
kemudahan pelayanan kesehatan yang harus semakin terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat (Razak, 2008).
Terwujudnya
keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak. Tidak hanya orang perorang atau
keluarga, akan tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh seluruh anggota
masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis (Gemala Hatta,
2008).
Tujuan pelayanan kesehatan
adalah tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang memuaskan harapan dan
kebutuhan derajat masyarakat (consumer
satisfaction), melalui pelayanan yang efektif oleh pemberi pelayanan yang
memuaskan harapan dan kebutuhan pemberi pelayanan (provider satisfaction),
pada institusi pelayanan yang diselenggarakan secara efisien (institutional satisfaction). Interaksi
ketiga pilar utama pelayanan kesehatan yang serasi, selaras dan seimbang,
merupakan paduan dari kepuasan tiga pihak, dan ini merupakan pelayanan
kesehatan yang memuaskan (satisfactory
healty care) (Al-Assaf, 2009).
Upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan adalah langkah terpenting untuk
meningkatkan daya saing usaha Indonesia di sektor kesehatan. Hal ini tidak
ringan karena peningkatan mutu tersebut bukan hanya untuk rumah sakit saja
tetapi berlaku untuk semua tingkatan pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas
Pembantu dan Puskesmas, baik di fasilitas pemerintahan maupun swasta, perkembangan terakhir
menunjukkan bahwa masyarakat pengguna pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta
semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tak dapat dipungkiri bahwa kini pasien
semakin kritis terhadap pelayanan kesehatan dan menuntut keamanannya (Admin, 2010).
Berbagai
fakta menunjukkan adanya masalah serius dalam mutu pelayanan kesehatan di
Indonesia. Hal ini disebabkan karena belum adanya sistem pengendali mutu yang
terbaik yang dapat diterapkan. Pemahaman secara lebih mendalam tentang good governance merupakan salah satu
upaya terhadap perwujudan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu (Laksono,
2005).
Pelayanan
kesehatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada klien
oleh suatu tim multi disiplin. Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah
merupakan industri jasa kesehatan utama dimana setiap rumah sakit bertanggung
gugat terhadap penerima jasa pelayanan kesehatan. Keberadaan dan kualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari
penerima jasa pelayanan tersebut. Disamping itu, penekanan pelayanan kepada
kualitas yang tinggi tersebut harus dapat dicapai dengan biaya yang dapat
dipertanggungjawabkan (Eli Nurachma, 2007).
Penelitian
yang dilakukan oleh Pahirah pada tahun 2003
menunjukkan
bahwa ada hubungan antara pelayanan dokter dengan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Karena meningkatkan suatu mutu pelayanan
rumah sakit salah satunya dengan memberikan pelayanan dokter dengan baik.
Penelitian Rachmadi 2008 variabel
pelayanan perawat menunjukkan
bahwa lebih dominan responden menyatakan pelayanan perawat dalam memberikan pelayanan di
rumah sakit sudah berada pada kategori baik. Sedangkan variabel pelayanan makan lebih
dominan responden menyatakan pelayanan
makan dalam memberikan pelayanan kepada pasien di rumah
sakit sudah berada pada kategori baik.
Rumah
Sakit Daerah Madani Propinsi
Sulawesi Tengah merupakan rumah sakit milik pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah yang
diresmikan pada tahun 1984. Rumah Sakit Daerah Madani Popinsi
Sulawesi Tengah adalah rumah sakit tipe B. Berdasarkan
wawancara yang telah dilakukan peneliti terhadap pasien/keluarga pasien di Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah dari ruangan yang berbeda masih banyaknya keluhan
diantaranya mengenai pelayanan yang kurang memuaskan. Dari
data rekam medik rawat inap Rumah Sakit Daerah
Madani Propinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2009
total kunjungan rawat inap sebanyak 6.638, pada tahun 2010 total kunjungan
sebanyak 7.563 orang, dan pada
tahun 2011 total kunjungan sebanyak 8.331 orang.
Berdasarkan
data diatas terjadi peningkatan kunjungan pasien khususnya rawat inap dari
tahun 2009,
2010, dan 2011. Maka dari itu peneliti
merasa tertarik untuk menelusuri dan menganalisis dalam bentuk penelitian
tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan mutu pelayanan kesehatan di ruang
rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani
Propinsi Sulawesi Tengah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan mutu pelayanan
kesehatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah.
C.
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan mutu pelayanan kesehatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah.
2.
Tujuan Khusus
a.
Untuk mengetahui hubungan pelayanan dokter dengan
mutu pelayanan kesehatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah.
b.
Untuk mengetahui hubungan pelayanan perawat dengan
mutu pelayanan kesehatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah.
c.
Untuk mengetahui hubungan pelayanan makan dengan
mutu pelayanan kesehatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah.
D. Manfaat penelitian
1.
Manfaat bagi rumah
sakit
Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi masukan (input) sebagai informasi dan evaluasi tentang mutu pelayanan
kesehatan bagi pihak Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi sulawesi tengah.
2.
Manfaat bagi
petugas kesehatan
Merupakan masukan dalam
upaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam memberikan mutu pelayanan kesehatan kepada pasien.
3.
Manfaat bagi
institusi
Untuk menambah pembendaharaan kepustakaan bagi
fakultas kesehatan masyarakat pada khususnya dan universitas muhammadiyah palu pada umumnya.
4.
Manfaat bagi peneliti
Hasil penelitian ini merupakan pengalaman berharga bagi peneliti
dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan pengembangan diri tentang mutu
pelayanan kesehatan melalui penelitian lapangan.
5.
Bagi peneliti
lain
Sebagai sumbangan ilmiah
serta sekaligus merupakan salah satu bahan bacaan dan dapat dijadikan
referensi untuk penelitian selanjutnya.
ARDIANSYAH
No comments:
Post a Comment