Monday, July 22, 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MADANI PROPINSI SULAWESI TENGAH

BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, keamanan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pembangunan kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan mutu dan kemudahan pelayanan kesehatan yang harus semakin terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (Razak, 2008).
Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak. Tidak hanya orang perorang atau keluarga, akan tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Adapun yang dimaksudkan dengan sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Gemala Hatta, 2008).
Tujuan pelayanan kesehatan adalah tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang memuaskan harapan dan kebutuhan derajat masyarakat (consumer satisfaction), melalui pelayanan yang efektif oleh pemberi pelayanan yang memuaskan harapan dan kebutuhan pemberi pelayanan (provider satisfaction), pada institusi pelayanan yang diselenggarakan secara efisien (institutional satisfaction). Interaksi ketiga pilar utama pelayanan kesehatan yang serasi, selaras dan seimbang, merupakan paduan dari kepuasan tiga pihak, dan ini merupakan pelayanan kesehatan yang memuaskan (satisfactory healty care) (Al-Assaf, 2009).
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan adalah langkah terpenting untuk meningkatkan daya saing usaha Indonesia di sektor kesehatan. Hal ini tidak ringan karena peningkatan mutu tersebut bukan hanya untuk rumah sakit saja tetapi berlaku untuk semua tingkatan pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas Pembantu dan Puskesmas, baik di fasilitas pemerintahan maupun swasta, perkembangan terakhir menunjukkan bahwa masyarakat pengguna pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tak dapat dipungkiri bahwa kini pasien semakin kritis terhadap pelayanan kesehatan dan menuntut keamanannya (Admin, 2010).
Berbagai fakta menunjukkan adanya masalah serius dalam mutu pelayanan kesehatan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena belum adanya sistem pengendali mutu yang terbaik yang dapat diterapkan. Pemahaman secara lebih mendalam tentang good governance merupakan salah satu upaya terhadap perwujudan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu (Laksono, 2005).
Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada klien oleh suatu tim multi disiplin. Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah merupakan industri jasa kesehatan utama dimana setiap rumah sakit bertanggung gugat terhadap penerima jasa pelayanan kesehatan. Keberadaan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari penerima jasa pelayanan tersebut. Disamping itu, penekanan pelayanan kepada kualitas yang tinggi tersebut harus dapat dicapai dengan biaya yang dapat dipertanggungjawabkan (Eli Nurachma, 2007).
Penelitian yang dilakukan oleh Pahirah pada tahun 2003 menunjukkan bahwa ada hubungan antara pelayanan dokter dengan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Karena meningkatkan suatu mutu pelayanan rumah sakit salah satunya dengan memberikan pelayanan dokter dengan baik.
Penelitian Rachmadi 2008 variabel pelayanan perawat menunjukkan bahwa lebih dominan responden menyatakan pelayanan perawat dalam memberikan pelayanan di rumah sakit sudah berada pada kategori baik. Sedangkan variabel pelayanan makan lebih dominan responden menyatakan pelayanan makan dalam memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit sudah berada pada kategori baik.
Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah merupakan rumah sakit milik pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah yang diresmikan pada tahun 1984. Rumah Sakit Daerah Madani Popinsi Sulawesi Tengah adalah rumah sakit tipe B. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti terhadap pasien/keluarga pasien di Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah dari ruangan yang berbeda masih banyaknya keluhan diantaranya mengenai pelayanan yang kurang memuaskan. Dari data rekam medik  rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2009 total kunjungan rawat inap sebanyak 6.638, pada tahun 2010 total kunjungan sebanyak 7.563 orang,  dan pada tahun 2011 total kunjungan sebanyak 8.331 orang.
Berdasarkan data diatas terjadi peningkatan kunjungan pasien khususnya rawat inap dari tahun 2009, 2010, dan 2011. Maka dari itu peneliti merasa tertarik untuk menelusuri dan menganalisis dalam bentuk penelitian tentang  faktor-faktor yang berhubungan dengan  mutu pelayanan kesehatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan mutu  pelayanan kesehatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah.
C.     Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan mutu pelayanan kesehatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah.
           2.      Tujuan Khusus
a.       Untuk mengetahui hubungan pelayanan dokter dengan mutu pelayanan kesehatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah.
b.      Untuk mengetahui hubungan pelayanan perawat dengan mutu pelayanan kesehatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah.
c.       Untuk mengetahui hubungan pelayanan makan dengan mutu pelayanan kesehatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi Sulawesi Tengah.
D.    Manfaat penelitian
1.      Manfaat bagi rumah sakit
Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi masukan (input) sebagai informasi dan evaluasi tentang mutu pelayanan kesehatan bagi pihak Rumah Sakit Daerah Madani Propinsi sulawesi tengah.
2.      Manfaat bagi petugas kesehatan
Merupakan masukan dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam memberikan mutu pelayanan kesehatan kepada pasien.
3.      Manfaat bagi institusi
Untuk menambah pembendaharaan kepustakaan bagi fakultas kesehatan masyarakat pada khususnya dan  universitas muhammadiyah palu pada umumnya.
4.      Manfaat bagi peneliti
Hasil penelitian ini merupakan pengalaman berharga bagi peneliti dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan pengembangan diri tentang mutu pelayanan kesehatan melalui penelitian lapangan.
5.      Bagi peneliti lain
Sebagai sumbangan ilmiah serta sekaligus merupakan salah satu bahan bacaan dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.


ARDIANSYAH

No comments:

Post a Comment