Thursday, September 19, 2013
ARDIANSYAH: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU PELAYAN...
ARDIANSYAH: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU PELAYAN...: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, keamanan, dan kemampuan hi...
Saturday, September 14, 2013
laporan magang kesmas AKK
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Program magang adalah kegiatan
intrakurikuler terstruktur berupa kegiatan praktek kerja mahasiswa program
sarjana (S1) kesehatan masyarakat di instansi terkait dengan bidang kesehatan
baik swasta, pemerintah maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang relevan.
Pendidikan tinggi di harapkan mampu
menghasilkan sarjana yang akan mengisi posisi manajerial menengah sampai puncak
dengan bekal pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh dari perguruan tinggi.
Kenyataan dilapangan seringkali menunjukan bahwa lulusan perguruan tinggi
(fresh graduate) belum mampu secara optimal mengaplikasikan pengetahuan yang di
adopsinya kedalam dunia kerja. Hal itu dikarenakan adanya kesenjangan antara
teori yang diperoleh dengan kenyataan dilapangan yang lebih kompleks terutama
dalam manajemen dibidang kesehatan di rumah sakit, dinas kesehatan maupun
puskesmas yang merupakan suatu institusi dengan sumber daya yang padat ilmu,
padat teknologi dan padat karya. Untuk
melengkapi kemampuan mahasiswa dengan pengalaman praktis di lapangan, program
studi ilmu kesehatan masyarakat mengembangkan program magang di institusi yang
terkait dengan kesehatan baik instansi pemerintah, swasta, maupun lembaga
swadaya masyarakat (LSM).
Magang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari proses pendidikan pada program Sarjana Kesehatan Masyarakat
(S1). Pada dasarnya kegiatan ini adalah kegiatan intrakurikuler yang berupa kegiatan belajar
di lapangan yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis kepada para mahasiswa
dalam menggunakan aplikasi teori kedalam praktek lapangan.
B. Tujuan
Magang
1.
Tujuan Umum
Memberikan kemampuan kepada
mahasiswa melalui kesepadanan pengetahuan yang di peroleh dengan fenomena yang
ada di institusi yang relevan dengan bidang kesehatan.
2.
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan
pengetahuan mahasiswa dalam manajemen kesehatan b. Meningkatkan
keterampilan mahasiswa dalam mengumpulkan data
c. Meningkatkan
keterampilan mahasiswa dalam mengidentifikasikan masalah
kesehatan
d. Meningkatkan keterampilan
mahasiswa dalam menyusun rencana pemecahan masalah.
C. Manfaat
Magang
1.
Bagi Institusi
a. Institusi dapat
memanfaatkan tenaga terdidik dalam membantu penyelesaian tugas-tugas kantor
untuk kebutuhan di unit kerja masing-masing Institusi
b. Mendapat
alternative calon tenaga kerja yang telah dikenal mutu dan kredibilitasnya
c. Mendapatkan
masukan baru dari pengembangan keilmuan di perguruan tinggi.
d. Menciptakan
kerja sama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara institusi tempat
magang dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu
2.
Bagi Program Studi
a. Laporan
magang dapat menjadi salah satu audit internal kualitas pengajaran
b. Memperkenalkan
program kepada instansi yang bergerak di bidang kesehatan
c. Mendapatkan
masukan yang berguna untuk penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
lapangan kerja
d. Terbinanya
jaringan kerja sama dengan institusi tempat magang dalam upaya
meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara substansi akademik dengan
pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam
pembangunan kesehatan masyarakat
3.
Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan
keterampilan dibidang manajemen dan teknis kesehatan masyarakat
b. Terpapar dengan kondisi
yang sesungguhnya dan pengalaman di instansi kesehatan atau instansi lain yang
relevan
c. Mendapatkan
pengalaman menggunakan metode analisis masalah yang tepat terhadap pemecahan
masalah kesehatan masyarakat
d. Memperoleh
bahan untuk penulisan skripsi
D. Waktu
dan Lokasi Magang
Magang dilaksanakan pada tanggal; 4 Maret
s/d 4 April
2013 di Unit Pengelolah
Jamkesmas Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi sulawesi tengah.
BAB
II
ANALISIS
SITUASI UMUM
A. Gambaran
Umum
Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah
merupakan satu-satunya Rumah Sakit Jiwa milik pemerintah Provinsi Sulawesi
Tengah, terletak di kelurahan Mamboro kecamatan Palu Utara, kira-kira 13 km
sebelah utara kota Palu.
Rumah sakit ini mulai dibangun sejak tahun 1979
dengan dana APBN dan resmi berdiri pada tanggal 5 Juli 1984 dengan diberlakukannya
Keputusan Menkes RI Nomor 350/Menkes /SK/VII/1984 tentang Pembentukan Rumah
Sakit Jiwa Pusat Kelas B di Palu. Status awal pengelolaan Rumah Sakit Jiwa
pusat Palu di bawah Dirjen pelayanan
medik DEPKES-RI dengan menempati areal seluas 92.010 m2.
Pada tahun 2001 dalam rangka penerapan UU No.22
Tahun 1999 tentang pelaksanaan Otonomi Daerah, pengelolaan Rumah Sakit Jiwa
Pusat Palu diserahkan ke Pemda Kota
Palu. Pada Tahun 2002 RSJ Pusat Palu diserahkan pengelolaannya kepada
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Perda No 12 tahun 2002 tentang
Organisasi dan Tata Laksana RSJ Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, berubah
menjadi lembaga teknis daerah yang berbentuk badan.
Dengan mengacu pada Keputusan Gubernur Sulawesi
Tengah Nomor 188.44/1726/RO.ORPEG-ST/2003 tentang Uraian Tugas Dan Fungsi Rumah
Sakit Jiwa Madani Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Di tahun 2003 Rumah Sakit
Jiwa Pusat Palu berubah nama dan berkembang
menjadi Rumah Sakit Jiwa Madani dengan penambahan 4 pelayanan spesialitik dasar (non Jiwa).
Pada perkembangan selanjutnya, RSJ Madani Berubah
menjadi Rumah Sakit Daerah Madani, melalui Perda Nomor 7 Tahun 2009.
Pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama RSD Madani dengan
Rumah Sakit Daerah lainnya dalam melaksanakan urusan pemerintah bidang
kesehatan menuju pelayanan kesehatan yang lebih bermutu baik pada pelayanan
kesehatan jiwa maupun pelayanan kesehatan umum. Selanjutnya, pada tanggal 27
desember 2010 melaui Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor : 900/695/RSD
MADANI–G.ST/2010 tentang Penetapan Pola Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit Daerah
Madani Provinsi Sulawesi Tengah Sebagai Badan Layanan Umum Daerah Dengan Status
Penuh.
Sejak berdirinya RSD MADANI telah mengalami 8 kali
pergantian direktur, yaitu:
1. dr.
Paul Hamdani, DSJ (1985-1992)
2. dr.
Slamet Susilo Setyodarmoko, DSJ (1992-1997)
3. dr.
Eko Susanto Marsoeki, Sp.KJ. (1997-2004)
4. dr.
Hj. Muslimah L. Gadi, MSi. (2004-2008)
5. dr.
Isharwati, M.Kes. (2008-Sekarang)
Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah
adalah Rumah Sakit tipe B khusus dengan kapasitas 120 tempat tidur yang terdiri
dari kelas utama (VIP), kelas I, Kelas II dan Kelas III dan merupakan rumah
sakit rujukan untuk kesehatan jiwa di
Provinsi Sulawesi Tengah, Setelah diserahkan kepada Pemda Sulawesi Tengah
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit ini ditambah dengan pelayanan
kesehatan umum dengan 4 spesialis dasar
Sesuai peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
Nomor 12 tahun 2002 Tentang Orgainisasi dan Tata kerja Rumah Sakit Daerah
Madani Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Sebagaimana telah dirubah dengan
Peraturan Daerah Sulawesi Tengah Nomor 7 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan dan Lembaga Teknis Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah, serta Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 43
Tahun 2009 tanggal 4 mei 2009 tentang Uraian Tugas.
B. Visi
dan Misi
1.
Visi RSD Madani
Menjadi
Rumah Sakit Umum dengan keunggulan pelayanan kesehatan holistik yang menjadi
pusat rujukan kesehatan jiwa di Sulawesi
2.
Misi RSD Madani
a) Menyajikan pelayanan kesehatan umum yang holistik berorientasi
kebutuhan masyarakat.
b) Secara
berkesinambungan meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan kesehatan bermutu dan berdedikasi dengan menjunjung
tinggi etika.
c) Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
d) Mewujudkan
manajemen rumah sakit yang kredibel, akuntabel, transparan, bertanggung jawab
dan adil.
C. Kedudukan,
Tugas pokok dan Fungsi
1. Kedudukan
:
a) Rumah Sakit Daerah Madani merupakan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi yang berbentuk Badan unsur penunjang pemerintah Daerah.
b) Rumah Sakit Daerah Madani dipimpin oleh
seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur
melalui Sekretaris Daerah.
c) Rumah
Sakit Daerah Madani merupakan Rumah Sakit rujukan Provinsi.
2. Tugas Pokok :
Rumah Sakit Daerah Madani mempunyai tugas melaksanakan
upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan, pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Fungsi :
a) Pelayanan medis;
b) Pelayanan penunjang medis dan non medis ;
c) Pelayanan asuhan keperawatan ;
d) Pelayanan rujukan ;
e) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ;
f) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan; dan
g) Pengelolaan administrasi dan keuangan.
D. Susunan
Organisasi
Susunan Organisasi Rumah Sakit Daerah Madani Sesuai
Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 43 Tahun 2009, yaitu terdiri dari :
Direktur, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Pelayanan Medik, Kepala Seksi
Penunjang Medik, Kepala Seksi Perawatan, Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagan Struktur Organisasi RSD
Madani
![]() |
E. Sumber Daya
Gedung dan Bangunan RSD Madani Tahun 2012
|
No
|
Nama
Barang
|
Dokumen
Gedung
|
Luas
|
|
Tanggal
|
M2
|
||
|
1
|
Pagar
|
21/06/1982
|
696
|
|
2
|
Ruang Rontgent dan Ruang Perawatan (Umum)
|
03/04/1983
|
696
|
|
3
|
Dapur & Laudry
|
SDA
|
300
|
|
4
|
Bangsal Perawatan
(Jiwa)
|
SDA
|
2040
|
|
5
|
Bangsal Perawatan
(Jiwa)
|
SDA
|
340
|
|
6
|
Bangsal Perawatan
(Jiwa)
|
SDA
|
340
|
|
7
|
Bangsal Perawatan
(Jiwa)
|
SDA
|
340
|
|
8
|
Bangsal Perawatan (Umum)
|
SDA
|
340
|
|
9
|
Bangsal Perawatan (Umum)
|
SDA
|
340
|
|
10
|
Bangsal Perawatan VIP Apel
|
SDA
|
250
|
|
11
|
Gudang Apotik
|
SDA
|
54
|
|
12
|
Kamar Mayat
|
SDA
|
30
|
|
13
|
Garade / Bengkel
|
SDA
|
75
|
|
14
|
Kamar Diesel
|
SDA
|
30
|
|
15
|
Kamar Bersalin & Bangsal Perawatan Ibu/anak
|
SDA
|
320
|
|
16
|
Ruang Psikoligy dan Sanitasi
|
SDA
|
320
|
|
17
|
Selasar
|
07/11/1983
|
1634
|
|
18
|
Bangunan Musholah
|
SDA
|
45
|
|
19
|
Poliklinik
|
21/06/1982
|
459
|
|
20
|
G.O.R
|
11/04/1983
|
750
|
|
21
|
Ruangan PTARS
|
07/11/1983
|
45
|
|
22
|
Auditorium
|
21/06/1982
|
658
|
|
23
|
Gudang Barang
|
05/11/1983
|
150
|
|
24
|
Bangunan Tempat Sampah
|
07/11/1983
|
4
|
|
25
|
Bangunan IPSRS
|
1983
|
90
|
|
26
|
Ruangan
Farmasi
|
09/11/1992
|
472
|
|
27
|
Rumah Dinas Type B
|
21/06/1982
|
120
|
|
28
|
Rumah Dinas Type C
|
SDA
|
304
|
|
29
|
Rumah Dinas Type D
|
SDA
|
400
|
|
30
|
Rumah Dinas Type E
|
SDA
|
490
|
|
31
|
Asrama Putra (2 Unit)
|
21/06/1982
|
240
|
|
32
|
Asrama Putri (2 Unit)
|
11/04/1983
|
240
|
|
33
|
Bangsal Perawatan (Jiwa)
|
25/08/1997
|
180
|
|
34
|
Rumah Dinas Type B
|
37816
|
120
|
|
35
|
Rumah Dinas Type C
|
37816
|
70
|
|
36
|
Bangunan Mesin Incinerator
|
2008
|
50
|
|
37
|
Gedung Operasi (OK)
|
2008
|
202
|
|
38
|
Gasebo I
|
2008
|
36
|
|
39
|
Garage
|
2008
|
120
|
|
40
|
Gasebo II
|
2009
|
30
|
|
41
|
Kantor Administrasi
|
27/08/2010
|
752
|
|
42
|
Gedung Perawatan Kls III
|
01/10/2010
|
327
|
|
43
|
Pagar + pintu Gerbang
|
21/09/2010
|
76.6
|
|
44
|
Pos Jaga
|
2011
|
24
|
|
45
|
Smoking Room
|
2011
|
20
|
|
46
|
Taman dan Parkiran
|
2011
|
|
|
47
|
Pagar
|
2011
|
|
|
48
|
Bangunan UGD
|
2011
|
|
|
49
|
Bangunan Perawatan VIP
|
2011
|
|
|
50
|
Bangunan Selasar
|
2011
|
|
|
51
|
Taman VIP
|
2011
|
|
|
52
|
Bangunan Parkir UGD
|
2011
|
|
|
53
|
Taman dan Parkiran UGD
|
2012
|
87,754
|
|
54
|
Pembuatan Rg.Oksigen dan KM UGD
|
23/04/2012
|
|
|
55
|
Pembuatan selasar
|
4/23/2012
|
|
|
56
|
Pembangunan Gedung Bank Darah
|
7/10/2012
|
|
|
57
|
Rumah Genset
|
11/27/2012
|
5
|
|
T O
T A L
|
|||
Sumber Data: Tata
Usaha
F. Ketenagaan
1. Tenaga
Medis
a)
Dokter ahli yang terdiri dari :
dokter spesialis bedah 2 orang (dokter tetap
dan paruh waktu), dokter spesialis penyakit dalam 1 orang, dokter spesialis
kesehatan anak 1 orang, dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan 1
orang, dokter spesialis anestesi 1 orang, dokter spesialis jiwa 2 orang, dokter spesialis syaraf 1 orang.
b)
Dokter Gigi 3 orang.
c)
Dokter umum 16 orang (9 orang sedang
menjalani pendidikan).
2. Tenaga
Paramedis Perawatan
Terdiri dari tenaga perawat (S1 Keperawatan) 22 orang,
perawat (D3 Keperawatan/SPK/SPKJ) 200
orang, bidan 44 orang.
3.
Tenaga
Paramedis Non Keperawatan
Terdiri dari Nutrisionis (S2 Gizi) 1 orang,
Akademi/D3-Gizi/Dietisien 11 orang, Apoteker 4 orang, S1 Farmasi 8 orang,
Asisten apoteker 17 orang, tenaga kefarmasian lainnya 1 orang, S2 Kesehatan
masyarakat 1 orang, S1 Kesehatan masyarakat 13 orang, S1 Psikolgi 5 orang, D3
Sanitarian 14 orang, Tenaga kesehatan masyarakat lainnya 3 orang, D3
Fisioterapis 9 orang, Radiografer 4 orang, Radioterapis (non dokter) 1 orang,
D3 perekam medis 1 orang, teknisi elektromedis 2 orang, analis kesehatan 9
orang.
G. Pelayanan
1.
Pelayanan Administrasi
2.
Pelayanan Kesehatan :
a)
Rawat
Inap
b)
Rawat
Jalan
c)
Perinatalogi
d)
Kebidanan
e)
Pembedahan
f)
Rehabilitasi
Jiwa
g) Instalasi Gawat Darurat
h)
Kesehatan
Gigi dan Mulut
3. Pelayanan Penunjang :
a) Pemeriksaan Laboratorium
b) Pelayanan Apotik
c) Radiologi dan Pencitraan
d) Rehabilitasi Medik
H. Keuangan
Sesuai Dokumen
Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA)
Tahun Anggaran 2012, anggaran yang dikelola Rumah Sakit
Daerah Madani adalah sebesar Rp. 32.583.259.599,00 terdiri dari Rp.
12.698.720.530,00 untuk belanja tidak langsung yang dipergunakan untuk membayar
gaji dan tunjangan PNS. Juga terdiri atas
belanja langsung sebesar Rp.
19.884.539.069,00 yang dipergunakan untuk belanja
pegawai sebesar Rp. 6.321.611.225,00; belanja
barang dan jasa sebesar Rp. 9.780.091.344,00; dan belanja modal sebesar Rp.
3.782.836.500,00.
Realisasi penggunaan anggaran di akhir tahun sebesar Rp.31.518.315.456,00
(97,73%) yang terdiri dari realisasi belanja tidak langsung sebesar
Rp.12.284.033.024 (96,73%) dan belanja lansung sebesar Rp.19.234.282.432 (96,73%).
Walaupun realisasi anggaran keuangan tidak mencapai 100%, tetapi
semua capaian realisasi fisik
dari pelaksanaan satu (1). Program Peninggakatan
Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD RSD Madani; dan dua (2). Kegiatan
yaitu, Peningkatan Mutu Pelayanan Unit-unit Pelayanan dan Peningkatan Mutu
Unit-Unit Pendukung Pelayanan
dapat terealisasi 100%.
Target Pendapatan RSD Madani tahun 2012
adalah sebesar Rp.9.000.000.000,00 selama setahun, dengan capaian target
yaitu 95,39% dan realisasi pendapatan
sebesar Rp. 8.584.721.408,00.
BAB III
ANALISIS SITUASI KHUSUS
A.
Struktur Organisasi Unit (Pengelolah Jamkesmas) RSD
Madani
1. Kepala Seksi
Pelayanan Medis : dr. Deciana Sri
Dewayanti
2. Kepala Urusan
Rekam Medis : Susanty Adriani,
SKM
3. Tempat
Pendaftaran : Muhajir, Dewi Marlina Amd.com
Marlian, Hikmawati, Ika Novi
Astuti, SKM
4. Produksi
Berkas Rekam Medis : Hirda
Pktaviani, Nursila, Amkl
5. Coding INA
CBGs : Muh.
Rivial, Amd.PK, Andi
Hamka, Amd.PK
6. Indeksing
Rawat Inap : Siti
Rahmi, SKM, Hikmawati
dan Rawat Jalan
7. Filing BRM dan
Retrival BRM : Rista, Sugiarto,
Irvan, Abd.Rahim
8. Statistik Pelaporan dan Surveilans : Susanty. A, Siti Rahmi, SKM
9. Input
Korespondensi Surat-surat : Ika Novi
Astuti, SKM, Hikmawati
10. Input Software INA CBGs : Ivan Sagitarius, Amkl, Mei
dan Casemix
B.
Jenis dan Prosedur Pelayanan
1. Pasien JAMKESMAS
Alur pelayanan pasien pengguna
jamkesmas adalah pasien yang telah melengkapi persyaratan yang ditentukan,
yakni surat rujukan intern dari ruangan dimana pasien di rawat dan surat
rujukan dari puskesmas wilayah tempat domisili pasien tersebut, surat keabsahan
dari PT. Askes, kartu jamkesmas dan kartu tanda penduduk (KTP) atau kartu
keluarga (KK). Bagi pasien di bawah umur 17 tahun atau yang belum layak
menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Maka petugas pelayanan di unit
pengelolah jamkesmas meminta agar melampirkan Kartu Keluarga (KK) sebagai
pengganti Kartu Tanda Penduduk (KTP). Setelah pasien/keluarga pasien melengkapi
persyaratan yang telah di tentukan, maka petugas pelayanan mengeluarkan Surat
Bukti Pelayanan (SBP).
2. Pasien JAMPERSAL
Prosedur pelayanan jampersal
berlaku pada status pasien yang akan melakukan persalinan. Yang dijamin oleh
Jaminan Persalinan adalah: Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu nifas (pasca melahirkan
sampai 42 hari), Bayi baru lahir (0-28 hari). Yang dapat memperoleh pelayanan
jaminan persalinan adalah seluruh ibu hamil yang belum mempunyai jaminan
kesehatan.
Adapun mekanisme pelayanan pasien
jampersal di unit pengelolah jamkesmas RSD
Madani adalah surat rujukan dari puskesmas,
foto copy buku control KIA, foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami istri.
3. Pasien JAMKESDA
JAMKESDA (Jaminan Kesehatan Daerah)
merupakan jaminan yang di siapkan untuk melayani masyarakat yang tidak memiliki
kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS), program ini di sediakan agar
semua masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mudah dan terjangkau.
Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan melalui program jamkesda, pasien harus
melengkapi persyaratan yang menjadi ketentuan yakni; surat rujukan intern,
surat rujukan dari puskesmas, kartu keluarga, surat rekomendasi dari dinas
kesehatan kabupaten/kota dan dinas kesehatan propinsi. Setelah semua
persyaratan sudah di lengkapi oleh pasien atau keluarga pasien, maka petugas
jamkesda mengeluarkan Surat Bukti Pelayanan (SBP).
BAB
IV
IDENTIFIKASI
DAN PRIORITAS MASALAH
A. Identifikasi
Masalah
Dalam proses mengidentifikasi
masalah pada unit pengelolah jamkesmas di RSD Madani, peserta magang menggunakan metode
observasi lapangan pada saat melayani pasien yang berkunjung di ruangan
tersebut. Adapun masalah-masalah yang ditemukan dilapangan “unit pengelolah
jamkesmas” adalah sebagai berikut:
1. minimnya informasi yang
diterima oleh pasien tentang prosedur dan kelengkapan pada
saat melakukan pengobatan
2. minimnya
sarana pendukung pelayanan yang mudah di jangkau oleh pasien
B. Prioritas
Masalah
Dengan melihat beberapa poin
identifikasi masalah yang di nilai menjadi pokok permasalahan yang ditemukan di
unit kerja peserta magang, maka masalah yang diprioritaskan adalah mengadakan
sarana pendukung pelayanan di unit pengelolah jamkesmas sehingga dapat membantu
dan memudahkan pasien pada saat melengkapi persyaratan yang telah di tentukan.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Adapun hasil yang diperoleh selama kegiatan magang
berlangsung dijabarkan pada tabel sebagai berikut :
1. Tabel Kunjungan Pasien Jamkesmas
|
NO
|
TANGGAL KUNJUNGAN
|
STATUS KUNJUNGAN
|
JUMLAH
|
|
|
R.I
|
R.J
|
|||
|
1
|
4 – 9
Maret 2013
|
63
|
19
|
82
|
|
2
|
12 – 16
Maret 2013
|
42
|
9
|
51
|
|
3
|
18 – 23
Maret 2013
|
47
|
15
|
62
|
|
4
|
25 – 30
Maret 2013
|
59
|
27
|
86
|
|
5
|
1 Maret –
4 April 2013
|
56
|
24
|
80
|
|
2. Tabel Kunjungan Pasien Jampersal
|
NO
|
TANGGAL KUNJUNGAN
|
JUMLAH
|
|
1
|
4 – 9
Maret 2013
|
33
|
|
2
|
12 – 16
Maret 2013
|
32
|
|
3
|
18 – 23
Maret 2013
|
41
|
|
4
|
25 – 30
Maret 2013
|
34
|
|
5
|
1 Maret –
4 April 2013
|
40
|
|
3. Tabel Kunjungan Pasien Jamkesda
|
NO
|
TANGGAL KUNJUNGAN
|
JUMLAH
|
|
1
|
4 – 9
Maret 2013
|
32
|
|
2
|
12 – 16
Maret 2013
|
30
|
|
3
|
18 – 23
Maret 2013
|
27
|
|
4
|
25 – 30
Maret 2013
|
23
|
|
5
|
1 Maret –
4 April 2013
|
27
|
|
B.
Pembahasan
1. Tabel I Kunjungan Pasien Jamkesmas
Kunjungan pasien pengguna jamkesmas rawat inap dan
rawat jalan pada tanggal 4 s/d 9 Maret 2013 adalah sebanyak 82 pasien,
kunjungan pada tanggal 12 s/d 16 Maret 2013 adalah sebanyak 51 pasien,
kunjungan pada tanggal 18 s/d 23 Maret 2013 adalah sebanyak 62 pasien, kunjungan
pada tanggal 25 s/d 30 Maret 2013 sebanyak 86 pasien, sedangkan jumlah
kunjungan pada tanggal 1 Maret s/d 4 April 2013 adalah sebanyak 80 pasien.
Jumlah secara keseluruhan kunjungan pasien yang menggunakan jamkesmas pada
tanggal 4 Maret s/d 4 April 2013 adalah sebanyak 361 pasien.
2. Tabel II
Kunjungan Pasien Jampersal
Kunjungan pasien pengguna jampersal pada tanggal 4 s/d 9 Maret 2013 adalah sebanyak 33 pasien, kunjungan pada tanggal
12 s/d 16 Maret 2013 adalah sebanyak 32 pasien, kunjungan pada tanggal 18 s/d
23 Maret 2013 adalah sebanyak 41 pasien, kunjungan pada tanggal 25 s/d 30 Maret
2013 sebanyak 34 pasien, sedangkan
jumlah kunjungan pada tanggal 1 Maret s/d 4 April 2013 adalah sebanyak 40
pasien. Jumlah secara keseluruhan kunjungan pasien yang menggunakan jampersal
pada tanggal 4 Maret s/d 4 April 2013 adalah sebanyak 180 pasien.
3. Tabel III Kunjungan Pasien Jamkesda
Kunjungan pasien pengguna jamkesda pada tanggal 4 – 9 Maret 2013 adalah
sebanyak 32 pasien, kunjungan pada tanggal 12 – 16 Maret 2013 adalah sebanyak
30 pasien, kunjungan pada tanggal 18 – 23 Maret 2013 adalah sebanyak 27 pasien,
kunjungan pada tanggal 25 – 30 Maret 2013 adalah sebanyak 23 pasien, sedangkan
jumlah kunjungan pada tanggal 1 Maret – 4 April 2013 adalah sebanyak 27 pasien.
Jumlah secara keseluruhan kunjungan pasien yang menggunakan jamkesmas pada
tanggal 4 Maret s/d 4 April 2013 adalah sebanyak 112 pasien.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari
beberapa penjelasan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa peningkatan
pelayanan dilakukan dengan memberikan sarana pendukung dan merubah alur pelayanan lebih sederhana
sehingga lebih cepat dalam menyelesaikan masalah pelanggan. Peserta merasa puas
ketika mereka datang menyampaikan keluhan atau masalah, ditangani dengan cepat
dan tanggap oleh petugas pelayanan kesehatan dan selesai. Jadi bentuk kepuasan adalah
pelayanan yang cepat dan tanggap serta keramahan petugas pelayanan kesehatan.
B.
Saran
1. Bagi
Rumah Sakit
a) Diharapkan kepada pihak
Rumah Sakit agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien baik
secara umum maupun secara khusus.
a) Diharapkan kepada pihak
Rumah Sakit agar meningkatkan sarana pendukung pelayanan kesehatan di
masing-masing unit pelayanan.
2. Bagi
institusi
a) Diharapkan kepada pihak instansi agar
meningkatkan proses monitoring kepada peserta magang, sehingga di ketahuinya
kendala dan kebutuhan peserta selama kegiatan magang berlansung
Subscribe to:
Comments (Atom)

